Menteri Anies Ajak Masyarakat Permalukan Orang-Orang Dibalik Pesta Bikini

aniesEramuslim.com – Publik tanah air belakangan dihebohkan dengan kabar pool party atau pesta dugem di kolam renang untuk anak SMA di Jakarta. Undangan acara yang rencananya digelar di Pool Area The Media Hotel and Tower, Sabtu (25/4) kemarin oleh penyelenggara acara Divine Production itu marak beredar di Youtube.

Tak tanggung-tanggung, dalam undangan juga mengklaim pesta bertajuk ‘Splash After Class’ itu didukung oleh sejumlah sekolah. Sekolah-sekolah yang diklaim itu yakni; SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, Muse Rawamangun, SMA 38, SMK 50, SMK Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA 44, SMA 24, SMA 29, 26 Pembangunan, SMA 100, RRFAMS dam SMA Insan Cendikia.

Meski pesta itu telah dibatalkan dan Divine Production telah membantah pesta itu akan menggunakan kostum bikini, kecaman dari berbagai kalangan terus saja mengalir. Salah satunya berasal dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Anies geram atas rencana penyelenggaraan pesta tersebut.

Kegeramannya bahkan ditunjukkannya dengan mengajak masyarakat untuk mempermalukan Divine Production selaku EO penyelenggara acara. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Divine Production bukan saja tercela tapi mempermalukan Indonesia.

“Orang-orang itu seringnya di remang-remang takutnya sama cahaya terang. Kalau begitu dibawa ke terang, buka siapa orang itu, harus dipermalukan,” katanya usai menjadi pembicara dalam seminar Dies Natalis UNY, kemarin.

Anies bahkan menjelaskan cara untuk membuat Divine Production malu salah satunya dengan memasang fotonya dan menyebarluaskannya di media sosial. Anies juga menilai Divine Production berniat untuk merendahkan pendidikan di Indonesia.

“Definisi dosa itu perbuatan yang kalau itu diketahui orang lain, dia akan malu. Foto, di Twit, biar orang-orang yang niatnya merendahkan pendidikan jadi jera. Kita ini mengumpulkan dana untuk pendidikan, mereka mengumpulkan dana untuk merendahkan pendidikan,” ujarnya.

Tak cukup sampai di situ, Anies lantas meminta sekolah yang dicatut namanya mengambil langkah hukum. Jika namanya turut dibawa-bawa dirinya pasti akan mempolisikannya.

“Laporkan saja ke polisi, tuntut sebagai delik aduan karena mencemarkan nama sekolah. Kalau nama Mendikbud dicatut, pasti akan saya tuntut,” tegasnya.

“Saya mengecam acara itu, orang-orang seperti ini yang merusak republik ini,” katanya.(rz)