Eramuslim.com – Normalisasi kebijakan Amerika Serikat (AS) dan rencana The Fed, Bank Sentral AS, menaikkan suku bunga pada Juni mendatang, yang sebelumnya sudah diumumkan akhir tahun lalu, seringkali dijadikan alasan mengapa nilai tukar rupiah atas dolar AS kian lemah dan terpuruk.
“Soal kondisi kondisi global atau The Fed, itu omong kosong, dongeng Bank Indonesia (BI) dan pemerintah saja. Mereka terlalu mudah cari kambing hitam,” kata mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier di Jakarta (9/5).
Menurut Fuad, faktor internal di dalam negerilah yang membuat nilai tukar rupiah terus melemah. Mislanya inflasi, ketidakmampuan pemerintah meningkatkan ekspor dan mengurangi impor hingga pertumbuhan ekonomi melambat.
“Itu di bawah sudah teriak-teriak. Coba turun ke lapangan, di mana-mana pasar sepi,” ungkap Fuad.
Hal lain yang membuat nilai tukar rupiah melemah, lanjut Fuad, adalah larinya para pemodal, baik dari pasar uang maupun pasar modal. Banyak perusahaan merugi, lalu membawa dolar ke luar dari Indonesia. “Jadi The Fed itu cuma dongeng saja. Sekali lagi, BI cari kambing hitam saja,” demikian Fuad.(rz/FN)