Menteri Pertanian Anton Apriyantono mendesak Badan Urusan Logistik (BULOG) untuk tidak tergesa-gesa mengeluarkan kebijakan impor beras kembali, mengingat sampai saat ini belum ada data yang pasti tentang kekurangan stok beras dalam negeri.
"Depatemen Pertanian masih menungu masukan data hasil panen petani dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan beras nasional," katanya usai Rapat Kerja dengan Komisi IV, di Gedung DPRRI, Jakarta, Senin (5/6).
Lebih lanjut Ia menegaskan, hingga kini belum ada data prediksi kekurangan stok beras nasional sampai akhir tahun, bahkan data stok beras yang ada menunjukkan angka 54,2 juta ton beras, dan angka tersebut termasuk angka aman dalam pemenuhan kebutuhan beras dalam negeri.
"Nanti kita tunggu angka ramalan selanjutnya, jumlah stok beras yang ada saat ini masih bisa mencukupi kebutuhan nasional," ujarnya.
Mengenai patokan harga beras yang rencananya akan mengalami kenaikan, dirinya menyakinan hal tersebut tidak terlalu merugikan para petani, sebab petani umumnya membeli dalam bentuk gabah.
Berbeda dengan Menteri Pertanian, pada pekan lalu Direktur Badan urusan Logistik (BULOG) Widjanarko Puspoyo mengatakan pemerintah perlu segera mengimpor beras kembali, karena cadangan stock beras saat ini tidak mencukupi, dari cadangan stok beras nasional aman 1 juta ton, saat ini hanya tinggal 500 ribu ton.(novel)