Eramuslim.com – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memutuskan untuk membuka keran impor beras premium sebanyak 500.000 ton. Keputusan ini diambil dalam rangka mengendalikan harga beras yang melonjak cukup tajam di tingkat eceran.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman lagi-lagi mengelak. Dia justru menjelaskan selama tahun 2016-2017 pemerintah tidak melakukan impor beras jenis medium.
“Kita fokus ke Rakernas dulu. Yang penting kita tahun 2016-2017 tidak ada impor beras medium,” ungkap Amran saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (15/1).
Menurut dia, lebih baik banyak hal yang bisa disoroti masyarakat dari kinerja Kementerian Pertanian selain impor beras premium tahun ini. Ia menyebutkan salah satunya Indonesia sudah tidak lagi mengimpor jagung dan bawang merah.
“Sekarang bawang merah sudah tidak impor, malah kita ekspor. Jagung dulu nilainya (impor) Rp 12 triliun, sekarang tidak impor,” ujarnya.
Namun Amran tetap terus ditekan oleh media tentang impor beras. Akhirnya Amran menyerah. Dia menyatakan apapun kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah kebaikan masyarakat Indonesia.
“Intinya pemerintah melakukan yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Terima kasih,” pungkasnya.(kl/km)