Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda memastikan bahwa daftar nama duta besar yang diajukan oleh departemen yang dipimpinnya, tidak ada nama mantan menteri yang direshuffle kemarin.
"Saya dapat memastikan, seingat saya, dalam daftar yang telah kita serahkan itu tidak ada yang dari mantan menteri, "ujarnya usai melantik pejabat eselon I dan konsul, di Gedung Pancasila, Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at(11/5).
Menurutnya, pembahasan untuk mengisi sejumlah pos perwakilan Indonesia diluar negeri yang kosong, sudah dilakukannya bersama dengan Presiden jauh sebelum pengumuman reshuffle kabinet.
Hassan menyesalkan penilaian yang menganggap bahwa jabatan duta besar merupakan jabatan alternatif selain menteri.
"Jangan dilihat begitu ya, jangan lupa pemberian jabatan duta besar merupakan hak prerogatif presiden, jadi bukan kewenangan saya, "jelasnya.
Ia menambahkan, untuk memilih duta besar yang akan ditugaskan di negara tertentu, presiden sangat cermat dan teliti dalam mengkajinya.
Seperti diketahui saat dicopot menjadi Menteri Sekretari Negara, Yusril Ihza Mahendra sempat disebut-sebut akan diangkat menjadi Duta Besar Malaysia, namun yang bersangkutan menolaknya. Dan beredar kabar di lingkungan Istana Negara, yang menyatakan bahwa menteri yang dicopot oleh SBY akan ditempatkan sebagai perwakilan RI diluar negeri. (novel)