Pemerintah Indonesia tidak membuat penyambutan khusus untuk menerima kedatangan delegasi parlemen Israel (Knesset) untuk menghadiri konferensi parlemen se-dunia, yang rencananya berlangsung di Denpasar, Bali, pada tanggal 29 April hingga 4 Mei mendatang.
"Yang mengundang bukan dari pihak kita, jadi kita tidak perlu membuat spesial welcome, "ujar Menteri Luar Negeri Hassan wirajuda usai Pembukaan Diklat Terpadu Diplomat Deplu, di Gedung Pancasila, Departemen Luar Negeri, Jakarta, Senin(16/4).
Menurutnya, kehadiran anggota parlemen Israel dalam pertemuan itu sepenuhnya diprakarsai oleh DPR sebagai tuan rumahnya dari acara International Parliamentary Union (IPU).
Lebih lanjut Hassan menegaskan, kehadiran Israel dan negara lain yang tergabung dalam IPU, merupakan hal yang wajar, karena sebelumnya tahun lalu delegasi negara itu juga sudah pernah berkunjung ke Jakarta.
Menanggapi tudingan negatif dari kelompok masyarakat atas kehadiran Israel ke Indonesia, Menlu menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga legislatif.
"Kalau ada tanggapan negatif bagaimana Pak? Ya sampaikan saja kepada DPR, "tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR Abdillah Thoha meminta agar pemerintah tidak melarang kedatangan delegasi parlemen Israel dalam pertemuan IPU di Bali, sebab tidak akan ada pertemuan baik secara formal maupun informal dengan mereka.
"Saya minta ini tidak terlalu dibesar-besarkan, kan ini bukan yang pertama kalinya, "jelasnya. (novel)