Pemerintah Filipina akan berupaya membangun kerjasama yang lebih baik dengan kelompok yang dianggap beraliran keras, untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di negara tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Filipina Alberto Romulo dalam jumpa pers, di Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at (13/7).
"Kami mencoba bekerja sama sehingga kelompok radikal dan ekstrim itu dapat melihat tidak ada gunanya menciptakan persoalan baru yang menimbulkan kondisi yang tidak damai, "ujarnya.
Menurutnya, kondisi terakhir yang terjadi di Filipina, masih terus dilakukan proses kesepakatan damai seluruh kelompok muslim di Filipina, khususnya warga Mindanao.
"Dalam kesempatan ini saya sampaikan bahwa sudah tercapai suatu kesepakatan dalam bidang sosial ekonomi yang akan mempengaruhi kehidupan warga Mindanao, "jelasnya.
Untuk menciptakan perdamaiaan, Romulo berharap, Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan kelompok Islam lainnya dapat memantau kegiatan kelompok radikal yang berniat memicu munculnya konflik.
Seperti diketahui, militer Filipina melancarkan perburuan besar-besaran terhadap militan Islam yang dituding menculik seorang pendeta Italia di kawasan selatan Filipina beberapa waktu lalu. Konflik dalam negeri Filipina memanas kembali, pasca insiden terbunuhnya 14 anggota militer.(novel)