Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton ke Indonesia pada 18-19 Februari nanti membawa membuka jalan bagi kedatangan Presiden Barrack Obama setelah itu. Tetapi mengenai rencana kedatangan Presiden Obama ke Indonesia setelah kunjungan Menlu AS, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan masih akan dibahas dalam pertemuan mereka nanti.
"Kita akan lihat nanti, apakah dalam pertemuan saya dengan Menlu Hillary Clinton dan kunjungan kehormatan beliau dengan Presiden Yudhoyono akan dibicarakan atau tidak rencana kunjungan Presiden Barack Obama, tapi dari pembicaraan telephon saya dengan Menlu Hillary Clinton, beliau menyebut Presiden Barack Obama punya memori dan kesan yang mendalam pada Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dalam media briefing, di Gedung Deplu, Jakarta, Jum’at (6/2).
Menurutnya, kunjungan Menlu AS ke negara Asia Timur yakni Indonesia, Jepang, Korea Selatan dan China adalah suatu hal yang baru karena kebiasaan sebelumnya kunjungan dimulai dari Eropa atau Atlantik.
Lebih lanjut Menlu mengatakan, Indonesia menjadi prioritas kunjungan karena sebagai salah satu negara muslim terbesar, dimana sebelumnya dalam media briefing Jubir Deplu AS telah menggarisbawahi pentingnya Indonesia bagi AS.
"Saya mengatakan sepanjang AS-Indonesia sama-sama menganut dan mengangkat nilai-nilai demokrasi, HAM, pluralisme dan masyarakat yang toleran kita mempunyai cukup alasan yang kuat untuk Indonesia dan AS berupaya meningkatkan hubungan bilateral yang lebih baik lagi. Dan dalam konteks inilah Menlu Clinton akan membicarakan masalah kemitraan dengan Indonesia," jelas Hassan.
Menjelang pertemuan itu, Menlu juga masih menyiapkan dan merumuskan agenda yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Menlu AS. "Kami masih mempunyai waktu dua belas hari untuk menyiapkan secara lebih detail agenda dari kunjungan Menlu AS," ujarnya.
Kunjungan Menlu AS ini diharapkan dapat membangun hubungan bilateral Indonesia-AS dalam berbagai aspek kemitraan. Mengenai pembahasan isu terorisme dalam pertemuan itu, dikatakan Hassan, masih akan dibicarakan lebih lanjut dalam pertemuan tersebut. (novel)