Kejahatan transnasional di negara-negara Asean saat ini beraneka ragam, tapi yang paling mencolok adalah pencucian uang, narkoba, serta perdagangan manusia.
Menkum dan HAM (Menkumham) Hamid Awaludin di sela-sela pertemuan Dirjen Imigrasi se-Asean di Jakarta, Selasa (14/11) menyatakan, kondisi demikian membuktikan kejahatan transnasional di Asean semakin teroganisasi sehingga perlu diantisipasi dengan baik oleh pemerintah di wilayah itu.
"Untuk mengantisipasi hal itu, Dirjen Imigrasi se-Asean meningkatkan kerjasama di bidang keimigrasian," sarannya.
Dijelaskannya, pelaku kejahatan transnasional sekarang ini menggunakan alat yang canggih dan jaringan yang luas serta modal yang sangat besar. Untuk mencegahnya dibutuhkan perlawanan yang serius.
Penanganan masalah kejahatan transnasional, katanya, tidak dapat dilakukan sendiri oleh satu negara, melainkan harus secara bersama-sama sejumlah negara di satu wilayah. Demikian pula soal terorisme, yang merupakan masalah bersama dan berhubungan dengan keamanan kawasan yang harus ditanggulangi bersama.
Hamid menjelaskan, pertemuan Dirjen Imigrasi se-Asean ke-X bertujuan untuk membangun kerjasama kawasan antara negara-negara Asean terutama dalam masalah keimigrasian yang berhubungan dengan aspek-aspek hukum. (dina)