Pemerintah menyatakan bencana banjir yang melanda Jabodetabek pekan lalu, akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Meski demikian pemerintah optimis kedua peristiwa itu tidak akan mengganggu laju pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Kordinator Perekonomian Boediono, di Departemen Keuangan, Jakarta, Jumat (16/2).
"Meski daya beli sedikit terganggu, kita berharap tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, " katanya.
Menurutnya, bencana banjir dan kenaikan harga beras yang berimbas pada meningkatnya harga kebutuhan pokok lainnya, pengaruhnya hanya akan dirasakan dalam kurun waktu satu bulan ini.
Boediono yakin, harga akan kembali ke titik normal dalam waktu yang tidak lama, karena akhir Februari atau awal Maret akan memasuki masa panen raya.
Sementara itu, mengenai kebijakan pemerintah untuk membantu sektor Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terpuruk akibat banjir, Menko Perekonomian menyatakan, pemerintah melalui Menteri Sosial dan Menteri Koperasi sedang merumuskan kebijakan untuk membantu sektor UMKM agar dapat kembali bangkit.
Ia menambahkan, faktor yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi 2007 adalah kegiatan ekspor dan pengeluaran pemerintah, sedangkan dari sisi investasi kontribusinya masih sangat kecil bagi laju pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah tetap berharap investasi dapat memiliki nilai tambah, dalam mendukung laju pertumbuhan, " imbuhnya.(novel)