Rencana pemerintah memberikan bantuan 30 juta rupiah per satu rumah yang rusak berat akibat bencana gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah dapat saja berubah, hal tersebut akan disesuaikan dengan kondisi kerusakannya.
Demikian disampaikan Menteri Perekonomian Budiono sebelum bertolak ke Yogayakarta, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa(30/05).
"Kita akan melihat derajat kerusakannya, dan saat ini tim teknis sedang menaksir seberapa besar kerusakan tersebut," katanya.
Menurutnya, bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak akibat gempa akan diberikan dalam bentuk uang tunai, sebagaimana dikatakan sebelumnya oleh Wapres yang juga Ketua Badan Koordinator Nasional Penanganan Bencana M. Jusuf Kalla bahwa, pemerintah akan memberi bantuan 30 juta untuk rumah yang rusak berat dan 10 juta rupiah untuk yang rusak ringan.
Di tempat yang sama Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya Wresmi Wiro mengatakan TNI akan memfasilitasi bantuan dari dalam negeri maupun luar negeri yang akan diberangkatkan ke Yogyakarta dan sekitarnya lewat Bandara Halim Perdana Kusuma.
"TNI siap mengantar segala bentuk bantuan baik makanan, obat-obatan, maupun relawan kesehatan, bahkan kalau memang banyak, kita akan menambah pesawat Hercules lagi, karena yang saat ini digunakan baru 4 pesawat," jelasnya.
Berdasarkan Hasil Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian untuk penanggulangan bencana Yogyakarta dan sekitarnya kemarin, Senin (29/5), Pemerintah memperkirakan proses tanggap darurat berlangsung selama 3 bulan, dan masa rehabilitasi dan rekonstruksi selama satu tahun. Dalam masa itu pemerintah telah menganggarkan 75 milyar rupiah, namun dana yang dianggarkan untuk tanggap darurat hanya sebesar 50 milyar rupiah.(novel)