Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari menolak menjawab seluruh pernyataan tertulis yang diajukan Komisi I terkait teknis dan subnstansi laboratorium medis Angkatan Laut Amerika Serikat atau Naval Medical Research Unit-2 (Namru-2) di Indonesia. Sebab, dirinya beranggapan kerjasama dengan NAMRU-2 tidak membawa manfaat, karena itu harus dihentikan.
"Menurut saya seharusnya dihentikan stop, dihentikan! Alasannya adalah kedaulatan bangsa. Keberadaan Namru menyinggung kedaulatan bangsa apapun alasannya, " ujarnya rapat kerja dengan Komisi I, di Gedung DPR kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (25/6).
Dalam raker, Menkes mengutarakan kekecewaan atas kunjungan yang dilakukan oleh Komisi I DPR ke laboratorium NAMRU 2 di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Pasalnya, laboratorium milik Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat itu tidak lebih baik ketimbang laboratorium Indonesia.
"Saya sangat kecewa dan menyesalkan kunjungan Komisi I ke NAMRU. (padahal) Lab Namru bahkan tidak lebih bagus daripada lab Indonesia sendiri, " katanya geram di depan para anggota dewan.
Menkes juga mempertanyakan, kerjasama NAMRU dengan Universitas di Indonesia seperti yang diungkapkan oleh anggota DPR, serta mengkritik sinyalemen keberpihakan beberapa anggota DPR terhadap laboratorium milik Angkatan Laut AS itu.
"Kerjasama hanya dengan Depkes kenapa sampai pada Universitas, apakah pak Panglima tidak tersinggung ada tentara asing yang bebas ke mana-mana, ke perguruan tinggi-perguruan tinggi saya tanya apa keuntungannya. Saya juga ingin tahu Wakil Rakyat yang mana yang rela kedaulatannya di injak-injak, " tandasnya.
Namun dugaan adanya keberpihakan DPR kepada NAMRU segera ditepis oleh Ketua Komisi Theo L. Sambuaga mengatakan, Komisi I selalu berupaya mendapatkan gambaran tentang perkembangan kerjasama dengan NAMRU, misalnya dari hasil rapat dengan Menhan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Presiden pada April 2007 isinya tentang evaluasi menyeluruh.
"Kalau manfaat tidak maksimal harus dihentikan. Ini sebagai klarifikasi kita, " pungkasnya.
Rapat Kerja antara Pemerintah dan Komisi I DPR yang diadakan di Gedung DPR, Jakarta, untuk membahas kelanjutan kerjasama laboratorium medis Angkatan Laut Amerika Serikat atau Naval Medical Research Unit-2 (Namru-2) di Indonesia.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi I DPR, Theo L Sambuaga, pemerintah diwakili Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menristek Kusmayanto Kadiman, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda yang diwakili oleh Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Eddy Pratomo, serta Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo. (novel)