Keberadaan laboratorium medis milik Angkatan Laut Amerika Serikat (Naval Medical Research Unit-2/NAMRU-2) masih menjadi kontroversial. Bagi Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari yang terbaik adalah NAMRU tidak lagi berada di Indonesia.
"Di bawah siapa saja, di mana saja, asal jangan di Indonesia, tapi di bawah pemerintahan AS saja, " ujarnya di sela-sela Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-dunia, di Jakarta, Senin (23/6).
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia saat ini hampir menyelesaikan pembahasan soal draf mengenai status NAMRU-2 yang diajukan pemerintah AS.Draf kesepakatan NAMRU-2 telah disampaikan kepada pemerintah Amerika Serikat dan sudah dikembalikan kepada pemerintah Indonesia pada pertengahan Mei 2008 lalu.
Persoalan yang masih menjadi ganjalan bagi keberadaan dan kegiatan NAMRU-2 di Jakarta, terkait masalah pemberian kekebalan diplomatik bagi warga negara Amerika Serikat yang bekerja di laboratorium penelitian penyakit tropis itu.
Dalam kunjungannya ke Laboratorium NAMRU pekan lalu, Komisi I DPR mengusulkan agar kerjasama antara NAMRU-2 tidak lagi dengan Departemen Kesehatan, tetapi dengan Departemen Pertahanan.
"Jika kerjasama ini dilanjutkan, kita usulkan agar NAMRU tidak lagi bermitra dengan Depkes, tapi dengan Dephan dan TNI, " kata Wakil Ketua Komisi I Yusron Ihza Mahendra ketika itu.
Menurutnya, wacana pengalihan kerjasama NAMRU dari Depkes ke Dephan ini sudah muncul sejak kasus NAMRU-2, terutama soal kekebalan diplomatik ini mencuat. (novel)