Menkes Keluhkan Program Askeskin

Program Asuransi Kesehatan untuk masyarakat miskin (Askeskin) masih menemui berbagai hambatan, masyarakat miskin belum sepenuhnya bisa menjangkau program yang telah digulirkan pemerintah.

Hal ini disebabkan karena sistem manajemen yang tidak optimal, sehingga beberapa rumah sakit tidak dapat memberikan layanan pengobatan bagi peserta askeskin.

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengungkapkan hal tersebut dalam rapat kerja dengan Panitia Ad HOC III dan IV, di Gedung DPDRI, Jakarta, Selasa (3/7).

"Sistem manajemen dari PT Askes jauh dari optimal, bahkan saya mengatakan sangat tidak optimal, sehingga terjadi keterlambatan klaim, dan ada beberapa rumah sakit yang saat ini tidak bisa melayani obat karena hutangnya oleh PT. Askes belum dibayar, "ujarnya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan program Askeskin masih terdapat berbagai penyimpangan, salah satunya adalah pengunaan obat yang tidak terkontrol, selain itu tempat tidur kelas tiga saat ini jumlahnya masih kurang.

"Pengunaan obat pada program Askeskin membengkak sangat luar biasa, ternyata ada sedikit penyimpangan dalam penggunaannya, di mana dokter sangat merdeka, dokter menggunakan obat orang miskin, dan penulisan resepnya tidak terkontrol lagi, " imbuhnya.

Lebih lanjut Siti Fadilah mengatakan, untuk memperbaiki sistem manajemen, pemerintah mengeluarkan dana sebesar 5 persen, dan diharapkan PT ASkes dapat mempertanggungjawabkannya.

Ia menambahkan, untuk tahun 2007 program Askeskin yang merupakan salah satu program yang dilaksanakan di Puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit itu, akan memberikan pelayanan kepada 76, 4 juta jiwa penduduk miskin, di mana anggaran yang dialokasikan untuk program tersebut sebesar 4, 6 trilyun rupiah. (novel)