Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari menjamin kehalalan vaksin yang beredar di Indonesia. Menurutnya ada dugaan asing melakukan upaya pelemahan industri farmasi dalam negeri dengan menghembuskan isu vaksin haram digunakan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, saya jamin kehalalan vaksin yang beredar di Indonesia karena dibuat oleh Pabrik Farmasi dalam negeri Bio Farma, " ujar Menteri Kesehatan dalam acara bedah buku karyanya: Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung di Serang Banten.
Indonesia sendiri, lanjut Menkes, merupakan pasar yang menggiurkan. Namun, di sisi lain Indonesia, sebagian besar juga sudah bisa menyediakan dan memproduksi vaksin sendiri dan tidak tergantung pada negara barat yang maju.
"Hanya tiga negara berpenduduk Islam di dunia ini yang bisa memproduksi vaksin sendiri, yaitu Iran, Malaysia dan Indonesia, " katanya.
Karena itu, menurut Siti Fadilah, ada negara atau perseorangan yang tidak suka Indonesia mampu memproduksi vaksin sendiri. Selain karena latar belakang motif ekonomi juga dikarenakan motif ideologis. "Salah satunya isu kehalalan vaksin, karena ada dugaan negara lain tidak ingin melihat kita maju, " kata Menkes.
Yang menjadi keprihatinan Menkes, ada salah satu negara di Timur Tengah yang kurang mendukung program vaksin halal hasil riset dan produksi buatan pabrik dari negara-negara Islam.
"Kami kecewa, negara Islam paling kaya sendiri yang malah membeli vaksin dari Amerika Serikat, dan kurang mendukung upaya memajukan vaksin halal, " kata Menkes RI yang masuk dalam anggota Menkes negara-negara OKI itu.
Sentimen persaingan bisnis dan motif ideologis dalam hal ini WHO juga disampaikan Ketua Medical Emergency for Rescue Committe (Mer-C) Joserizal Jurnalis. "Biofarma pernah didiskreditkan oleh WHO hanya karena BUMN ini menguasai pasar yang sangat besar, " kata Jose.
Lebih jauh ia menilai Arab Saudi kurang peka terhadap isu kebersamaan dan ideologis di balik bisnis vaksin ini. Hal itu terbukti dari kewajiban masyarakat seluruh dunia menyuntikkan vaksin meningitis sebelum menunaikan ibadah haji.
"Dan anehnya Arab Saudi membeli vaksin meningitis tersebut dari Amerika Serikat, " ujarnya. (novel)