Menkes Bilang Kehilangan 10 Juta Vaksin Covid

“Jadi bulan April ini sangat sulit, karena jumlah vaksinnya sendikit, Mei rencananya kita produksi Bio Farma lajunya bisa meningkat sehingga kita tingkatkan,” bebernya.

Sebelumnya, Budi juga akan mengatur ulang laju vaksinasi Covid-19. Hal tersebut seiring negara produsen vaksin yang mengalami lonjakan ketiga dari kasus Covid-19.

“Kita atur kembali sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya. Karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya,” kata Budi dalam keterangan pers, Selasa (6/4).

Berkurangnya suplai tersebut dipengaruhi dengan adanya lonjakan kasus yang terjadi di negara Eropa dan di Asia seperti India, Filipina, Papua Nugini serta negara di Amerika Selatan seperti Brasil. Akibatnya negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi tersebut mengarahkan agar produksi vaksinnya tidak boleh diekspor, hanya boleh dipakai di negara masing-masing.

“Hal tersebut telah mempengaruhi ratusan negara di dunia termasuk Indonesia. Sehingga jumlah vaksin yang tadinya tersedia untuk bulan Maret dan April masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis hanya bisa dapat 20 juta dosis,” bebernya.

Dia juga berharap pemerintah bisa lakukan negosiasi dengan negara produsen vaksin. Sehingga pada Mei bisa kembali melakukan vaksinasi kembali sesuai target.

“Mudah-mudahan bulan Mei bisa kembali normal sehingga kita bisa melakukan vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat,” ungkapnya.[merdeka]