Menkes Ajak Santri Pondok Pesantren Hidup Sehat

Hadist yang menyebutkan, kebersihan sebagian dari iman, memang kerap kali kurang menjadi perhatian umat Islam sendiri. Padahal, untuk kebersihan merupakan cikal bakal terwujudnya kesehatan. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengajak, pondok pesantren untuk menyambung tali rasa kasih dengan pemerintah, dalam rangka membangun kesehatan masyarakat melalui pos-pos kesehatan pesantren (Poskestren).

Menurutnya, Poskestren ini bertujuan untuk memberdayakan santri-santri maupun pesantrennya untuk menjadi penggerak pembangunan kesehatan pada masyarakat sekitar, karena santri dan pesantren itu merupakan suatu komponen yang penting di dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

“Jadi bukan hanya untuk santrinya sendiri yang menguasai bagaimana cara hidup berperilaku bersih dan sehat, tapi santri ini juga akan bisa membawa pesan-pesan ini ke mana-mana terutama terhadap masyarakat sekitarnya, ” kata Menkes, di Jakarta.

Seperti diketahui, jumlah santri di Indonesia cukup signifikan, yaitu sekitar 14 juta orang yang tersebar di sekitar 13. 000 pesantren. Poskestren ini pertama diluncurkan di pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur yang memiliki kurang lebih 4. 500 siswa-siswi.

Lebih lanjut Siti Fadilah menyatakan, santri dalam Poskestren ini nantinya akan bertugas menjadi penyampai pesan untuk memberitahukan kebersihan dan kesehatan kepada masyarakat, di mana pusat pesantren di seluruh Indonesia adalah di Jawa Timur.

"Para santri sebelumnya diberi pelatihan mengenai cara berperilaku hidup bersih dan sehat, cara mencegah penyakit, cara menghadapi kalau ada gempa, atau kalau tiba-tiba ada penyakit menular, "jelasnya.

Di tempat yang sama, pimpinan Pondok Pesantren Langitan Ubaidillah Abdullah Faqihdi Tuban mengatakan, pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan telah mendirikan sekitar 200 pos kesehatan pesantren di Jawa Timur.

“Masalah kesehatan dan pendidikan tentang kesehatan ini di pesantren sebenarnya secara tidak langsung sudah diajarkan sejak awal, seperti bagaimana cara berperilaku kehidupan sehari-hari agar bisa sehat, ” ujarnya.

Menurutnya, yang menjadi kendalanya saat ini karena di pesantren-pesantren umumnya, apalagi di pesantren Langitan, sehingga belum ada akses yang bisa dijangkau, seperti ubungan dari pesantren ke pemerintahan seperti misalnya Departemen Kesehatan.

Sementara itu, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes Astuti Suparmanto mengatakan, pada 2006 telah dibangun 200 Poskestren khususnya di Jatim, dan pada 2007 sebanyak 400 Poskestren akan dibangun di Jateng, DIY, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. (novel)