Eramuslim.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta rektor dan pengelola kampus berbasis Islam memperhatikan aktivitas mahasiswanya di masjid-masjid dan asrama mahasiswa. Tujuannya agar mahasiswa tidak rentan terkena virus radikalisme. “Juga (diperhatikan) tempat kos untuk dilihat sejauh mana adik-adik kita belajar agama,” kata Budi Karya seusai orasi dan kuliah akbar di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Palembang, Sabtu, 28 Oktober 2017.
Mahasiswa, menurut Budi, tergolong kelompok pemula yang rentan terhipnotis paham radikal.
Dalam orasinya, Budi menjelaskan, dewasa ini, kebinekaan Indonesia sedang diuji. Ujian terbesar adalah menangani radikalisme, fundamentalisme, dan terorisme.
Budi mengatakan radikalisme tumbuh dari mereka yang terabaikan dan terpinggirkan. Mereka merasa diabaikan negara sehingga aspirasi dan kehidupan mereka terisolasi dan termarginalisasi.
Budi mencontohkan Suriah dan Irak. Dalam catatannya, gerakan ISIS dibangun dengan melakukan delegitimasi pemerintah, juga mengeksploitasi kekurangan pemerintah. “Modal sosial hancur dan radikalisme telah melahirkan perang saudara di sana,” ujarnya.