Indonesia tidak akan membeli enam unit pesawat jet tempur multi fungsi F-16 Fighting Falcon varian baru yang ditawarkan Amerika Serikat (AS) saat kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) AS Robert Gates awal pekan lalu.
"Anggaran kita tidak mencukupi, jadi tidak usah ditolak kita sudah tidak sanggup beli, " kata Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono di sela-sela Rapat Kerja dengan Komisi I, di Gedung DPR, Jakarta, Senin.
Menurutnya, Indonesia hanya akan mempertimbangkan program peremajaan enam pesawat F-16 Fighting Falcon varian A/B yang telah dimiliki TNI AU.
"Itu pun sangat tergantung pada ketersediaan anggaran yang dimiliki TNI AU untuk melakukan peremajaan peralatan tempurnya sebagai satuan pukul, " ujarnya.
Mengenai desakan Komisi I DPR untuk mewaspadai tawaran pembelian F-16 varian baru tipe C/D, Juwono menegaskan, pihaknya senantiasa mewaspadai semua tawaran dari negara lain termasuk AS.
"Saya sudah meminta TNI AU untuk mempertimbangkan dan memilah kembali pengadaan alutsista (alat utama sistem senjata) yang dibutuhkan termasuk pengadaan F-16 varian C/D. Yang jelas, kalau varian C/D tidak mungkin. Paling mungkin adalah peremajaan F-16 varian A/B yang sudah lama di ‘grounded‘ (dikandangkan), " ujarnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu anggaran untuk program peremajaan F-16 Fighting Falcon varian A/B yang telah dimiliki sejak 1989.
"Itu (peremajaan-red) sudah kita programkan. Hanya saja, anggarannya belum ada hingga kini, " ujarnya.(novel)