Mengamankan Setoran Haji Melalui Bank Syariah

Direktur Utama majalah SABILI Lutfi A. Tamimi mengaku prihatin melihat masih ada setoran ONH yang disalurkan melalu bank-bank konvensional. Meski ia sendiri tidak bisa menjamin bahwa bank-bank syariah yang banyak beroperasi sekarang ini, menerapkan prinsip syariah yang benar.

Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers menjelang pelaksanaan Seminar Kesiapan Perbankan Syariah menjadi Bank Setoran ONH, di Kawasan Tebet, Jakarta, Senin (18/9). "Kami prihatin calon jamaah haji menyetorkan uang ONH ke bank konvensional, padahal menurut MUI dan Muhammadiyah itu haram," ujarnya.

Menurutnya, meskipun ia belum bisa mengklaim 100 persen bank syariah yang beroperasi itu sesuai dengan syariat Islam, tetapi paling tidak upaya ini lebih baik karena sudah mendekatkan para calon jamaah haji untuk melaksanakan ibadahnya dengan tuntunan syar’i.

"Kalaupun ada bank syariah tetapi belum menjalankan syariahnya itu nomor dua, itu pertanggungjawabannya kepada Allah," jelasnya.

Dengan tujuan untuk membantu proses penyelenggaraan ibadah haji yang lebih “aman” serta membantu pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan tuntuna syariah itu, majalah SABILI akan menggelar Seminar bertema Kesiapan Perbankan Syariah Menjadi Bank Setoran ONH, sesuai Syariat dan Maslahat, yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 21 September, di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta.

Dalam seminar yang rencananya akan dibuka oleh Menteri Agama M. Maftuh Basyuni, akan hadir pembicara-pembicara yang berasal dari para praktisi perbankan Syariah, Ketua Komisi Fatwa KH. Ma’ruf Amin, serta penyelenggara haji dan umrah, serta tokoh-tokoh ormas Islam.

Ia menjelaskan, untuk mengetahui respon masyarakat muslim di Indonesia serta yang berada di Saudi Arabia, Hongkong, Malaysia dan Libia (tempat majalah ini didistribusikan) terhadap keterlibatan perbankan syariah sebagai bank penerima setoran ONH, majalah Sabili juga membuat polling terbuka melalui sms yang sudah berjalan sepuluh hari dan akan ditutup pada hari Kamis mendatang, dan sampai saat sudah lebih 1.000 sms masuk menanggapi hal tersebut. (novel)