Eramuslim.com – Anies Baswedan menyebut ada Menko yang ingin mengubah konstitusi. Mengapa Anies tiba-tiba bilang begitu dan apa maksudnya?
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyebut pernyataan Anies itu menegaskan bahwa eks Gubernur DKI Jakarta itu adalah simbol oposisi.
“Ini sebenarnya semakin mengukuhkan posisi Anies sebagai simbol oposisi dan tokoh perubahan yang dibayangkan oleh partai-partai pendukungnya,” kata Adi kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).
Adi menyebut Anies kesulitan bila mengkritik pemerintah secara langsung, terutama ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, menurutnya, Anies akan memanfaatkan peluang untuk mengkritik pembantu-pembantu Jokowi.
“Agak sulit bagi Anies secara lantang mengkritik Jokowi misalnya, mengkritik pemerintah, karena posisi NasDem yang masih berada di barisan pemerintah,” imbuh Adi.
“Sekecil apapun peluang itu terus dilawan oleh Anies. Salah satunya dengan mengkritik para pembantu Jokowi yang sekelas dengan Menko yang dinilai tidak punya komitmen,” lanjutnya.
Dengan begitu, tambah Adi, Anies dinilai oleh pendukungnya sebagai sosok yang tetap kritis terkait dengan situasi demokrasi di Tanah Air. Menurutnya, publik sangat menunggu pernyataan Anies mengenai kekurangan-kekurangan yang ada pada pemerintah saat ini.
“Paling banyak ditunggu oleh publik tampil ke muka mengkritik secara lantang mengkritik secara keras kondisi bangsa saat ini adalah Anies Baswedan,” jelas Adi.
“Yang ingin maju di 2024 mengkritik Jokowi dan pemerintah tidak mungkin, karena mereka dinilai sebagai replika politik Jokowi. (Seperti) Ganjar, Prabowo, Erick Thohir itu nggak mungkin mengkritik pemerintah saat ini karena mereka adalah orang-orang yang berada di circle kekuasaan politik Jokowi,” sambungnya.
Jubir: Anies Ingatkan Prinsip Demokrasi
Sementara itu, juru bicara (jubir) Anies Baswedan, Hendri Satrio (Hensat), menyebut Anies tak bermaksud melontarkan serangan. Menurutnya, Anies hanya mengingatkan masyarakat untuk setia pada prinsip demokrasi.
“Bukan serangan, ini bentuknya mengingatkan saja mengajak rakyat Indonesia untuk setia pada prinsip-prinsip demokrasi, justru serangan itu datang dari kelompok atau orang-orang atau mereka yang tidak commit pada prinsip tersebut, demokrasi,” ucap Hensat.
Anies Sebut Ada Menko Mau Ubah Konstitusi
Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut ada Menko secara terang-terangan bicara perubahan konstitusi. Dia tak pernah membayangkan pernyataan itu disampaikan di hadapan publik secara terbuka.
“Saya rasa kualitas demokrasi kita itu tidak menurun. Tetapi orang-orang yang tidak komit pada demokrasi sekarang lebih berani untuk mengungkapkan pikirannya,” kata Anies dalam pemaparannya di acara dialog kebangsaan KAHMI Jaya, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (16/3) malam.
Anies mengajak semua pihak yang komit dengan Demokrasi untuk lebih lantang menyuarakan. Dia pun menyinggung ada sosok Menko yang justru bicara ingin mengubah konstitusi.
“Kita tidak pernah membayangkan ada petinggi menyatakan ‘Mari kita ubah konstitusi’. Nggak pernah kita membayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup bukan? Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, nggak pernah terbayang,” tutur Anies.
“Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci nih, Menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang seberapa banyak yang mau mendukung,” sambungnya.
[sumber: detik]