Eramuslim.com – Kawan-kawan, camkan ini. Dalam politik kita tidak memilih yang paling ideal, tapi yang paling sedikit cacatnya.
Bahwa kita kecewa UAS tidak bersedia, lalu Habib Salim tidak jadi dipilih, ini tidak membuat kita harus patah semangat.
Dua nama cawapres hasil Ijtima’ Ulama bukan harga mati kalau membaca klausal rekomendasi. Nama lain dimungkinkan bila dinamika politik mengharuskan itu. Tapi syaratnya nama lain tersebut harus disetujui ulama.
Baik, bagaimana dengan Sandi Uno? Bagaimana mungkin para ulama akan menolak pemimpin yang gajinya saja tidak diambil tetapi disedekahkan kepada orang yang lebih membutuhkan, 10 hari terakhir Ramadhan selalu i’tikaf di masjid, shalat duha tidak pernah bolong, dan dekat dengan para ulama?
Ibu Sandi adalah kader Muhammadiyah dan Sandi sendiri menjadi majelis wali amanat Universitas Muhammadiyah Jakarta. Yang jarang diketahui orang, nama lengkapnya adalah Sandiaga Salahuddin Uno.
Kurang Islam apanya Bro Sandi? Saya yakin insya Allah HRS pun akan menerimanya.
*Penulis: Buni Yani, pengajar dan pegiat media sosial
(kl/swamedium)