Meneg BUMN Sugiharto menjelaskan ada sekitar 82 dari 139 BUMN menunjukkan hasil yang lebih baik dari tahun buku 2004. Selain itu, terdapat 68 BUMN yang mencetak laba pada 2004, juga mengalami peningkatan laba pada 2005. Sedangkan 14 BUMN mengalami kerugian pada 2004 berhasil menekan kerugiannya. Demikian Meneg BUMN Sugiharto dalam rapat kerja dengan Komisi VI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (12/6).
Menurutnya, dari 82 BUMN yang berhasil menaikkan laba, terdapat 10 BUMN yang mencetak laba terbesar di tahun 2005 yakni Pertamina, Telkom, BRI, Semen Gresik, PGN, Pusri, Aneka Tambang, Pelindo II, Jamsostek dan Tambang Batubara Bukit Asam.
Sementara 10 BUMN yang mengalami kerugian terbesar pada tahun buku 2004 yakni PLN, PANN Multi Finance, Garuda, Merpati, Pelni, Brantas Abipraya, Kertas Kraft Aceh, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Asean Aceh Fertilizer dan Perusahaan Perdagangan Indonesia.
“Tentang data kinerja BUMN selama semester I tahun 2006, belum dapat diperbandingkan dengan periode tahun sebelumnya mengingat periode Semester I tahun 2006 belum berakhir,” ujar dia.
Ditambahkannya, berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2004, BUMN menunjukkan hasil kinerja yang baik. “Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi pencapaian deviden yang melebihi target yang ditetapkan. Target semula sebesar Rp 8,9 triliun dan yang disetorkan BUMN mencapai nilai sebesar Rp12,8 triliun,” tandasnya. (dina)