Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menyatakan, pelaksanaan ujian nasional tahun 2007 akan dipercepat pada pertengahan bulan April, mengingat waktu tersebut lebih kondusif.
“Pada bulan Mei biasanya waktunya ribut, banyak demo-demo karena bertepatan dengan momen hari Buruh Nasional, hari Pendidikan Nasional, dan juga peringatan tragedi Mei, jadi relatif lebih kondusif bulan April,” ujarnya dalam Raker dengan PAH III, di Gedung DPR/DPDRI, Jakarta, Rabu (22/11).
Menurutnya, pertimbangan lainnya yang diambil oleh pemerintah memajukan waktu pelaksanaan ujian nasional karena kegiatan belajar mengajar siswa sudah berakhir pada bulan April.
Sementara itu Wakil Ketua DPDRI yang juga Anggota DPD yang membidangi masalah pendidikan Laode Ida menolak pelaksanaan ujian nasional yang tetap akan dijadikan sebagai satu-satunya penentu kelulusan siswa.
“Ujian nasional tidak menghargai proses secara keseluruhan, karena hanya menentukan pada saat akhir saja, mungkin bisa saja siswa kesehatannya sedang terganggu, sehingga mereka tidak bisa menyelesaikan pelajaran sebagaimana yang diharapkan,” ujarnya.
Ia menyatakan, penentuan kelulusan hanya dapat dilakukan oleh guru, sebab mereka adalah pemegang otoritas tertinggi dalam memberikan penilaian.
“Percayalah guru adalah parameter siswa, hanya mereka yang dapat mengevaluasi proses belajar para siswa dari kelas satu sampai tiga,” tandasnya.
Mengenai standar kelulusan yang akan dinaikan pada tahun depan, Laode menilai penentuan standar kelulusan yang semakin tinggi, justru akan menjadi ajang manipulasi daerah maupun sekolah, karena setiap daerah saling berlomba untuk menimbulkan citra yang baik. (novel)