Pemerintah pusat tidak menilai bahwa peristiwa Sampang adalah konflik keyakinan antara Sunni dan Syiah. Mendagri Gamawan Fauzi menyatakan, penyerangan atas kelompok Syiah itu hanyalah masalah konflik antarkeluarga dan kriminal murni.
Untuk diketahui, KH Rois sebagai adik Tajul Muluk (pimpinan Syiah Sampang) adalah pimpinan Sunni yang banyak pengikutnya.
“Tapi kejadian di Sampang itu adalah kriminal murni dan konflik keluarga yang berkembang di masyarakat. Jadi, bukan masalah aliran agama antara Syiah dan Sunni. Kebetulan kakak beradik Tajul Muluk dan Rois sama-sama punya pengikut,” ujarnya usai rapat tertutup membahas kasus Sampang di Grahadi, Senin (27/8/2012) malam.
Menurut dia, permasalahan yang muncul di Sampang awalnya konflik keluarga yang telah berlarut-larut sejak tahun 2004 sampai sekarang, yaitu antara Tajul Muluk dan pihak keluarga Rois yang mempunyai masalah pribadi dan disebarkan ke masyarakat.
Untuk mengantisipasi masalah kasus sampang ini, katanya, akan diserahkan oleh pihak Polri untuk segera menangkap para tersangka atau perusuh di Sampang tersebut. “Nanti masalah ini akan ditangani secara profesional oleh Polri untuk dilaporkan ke Presiden,” tukasnya.
Terkait untuk pengungsi Syiah saat ini akan ditangani Pemprov Jatim, Pemkab Sampang dan pemerintah pusat. Baik itu masalah tempat tinggal dan anaknya dapat sekolah kembali. “Inti dari pertemuan tersebut yaitu membahas masalah kemanusian dan munculnya pertikaian tersebut sampai menimbulkan korban,” pungkasnya.(fq/beritajatim)