Mendag Akan Tindak Tegas Penjual Daging Gelondongan

Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu akan menindak tegas para pelaku yang kedapatan menjual daging sapi gelonggongan, yang marak beredar jelang hari raya Idul Fitri. Daging ini di sampingmutu sangat buruk, dikhawatirkan tidak sesuai dengan standar untuk konsumsi, terutama menyangkut kehalalannya.

"Tentunya di dalam kerangka perlindungan konsumen akan diambil tindakan, " tegas Mari, usai mengikuti rapat koordinasi persiapan lebaran, di kantor Departemen Perhubungan, Jakarta, Rabu (3/9).

Seperti diketahui, sejumlah pemerintah daerah (pemda) telah mengantisipasi peredaran daging sapi gelonggongan, yaitu dengan melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional. Pemda yang telah melakukan antisipasi tersebut, antara lain Solo dan Maggelang.

Namun hingga saat ini, Mari mengatakan, belum ada laporan mengenai peredaran daging sapi tersebut. "Nanti kita lihat dahulu dan akan diinvestigasi kebenarannya, " imbuhnya

Mendag memastikan, stok ketersediaan bahan pokok menjelang hari Lebaran cukup, bahkan diperkirakan sampai akhir tahun.

"Beras 8, 2 juta ton atau sama dengan 3, 5 bulan, minyak goreng 1, 6 juta ton atau sama dengan lima bulan stok dan gula pasir 1, 2 juta ton atau sama dengan enam bulan stok, sedangkan yang lain karena itu merupakan barang yang tidak tahan lama, memang tidak bisa disimpan dalam stok yang banyak seperti cabe, dan daging, " jelasnya.

Ia mengatakan, harga-harga kebutuhan bahan pokok cukup stabil apabila dilihat dari posisi inflasi bulan lalu, bahkan ada beberapa yang turun. Namun untuk daging ayam, sapi dan telur relatif mengalami peningkatan.

"Kami harap kenaikan harga yang biasa dialami bisa lebih rendah dari tahun sebelumnya, " pungkasnya. (novel)