Setelah menunggu selama 2 pekan, akhirnya Tim MER-C bisa masuk ke Gaza pada pukul 17.10 (waktu setempat) atau pukul 22.10 WIB. Tim MER-C yang terdiri dari 4 relawan, yaitu dr. Joserizal Jurnalis, Sp.OT, dr. Sarbini, dr. Indragiri, Sp.An., dan Mursalim bisa memasuki Gaza setelah mendapat surat rekomendasi dari KBRI di Kairo, Red Crescent Mesir dan Mendagri Mesir.
Sebelumnya Tim MER-C juga telah dua kali menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut Pemerintah Indonesia bila terjadi sesuatu pada mereka. Sementara satu relawan MER-C, Ir. Faried Thalib yang juga sudah mendapat izin untuk masuk ke Gaza, tetap tinggal di Kairo dan El-Arish untuk mengurus pengiriman bantuan obat-obatan dan ambulan serta pengiriman Tim Medis selanjutnya untuk masuk ke Gaza. Karena belum memungkinkan untuk membangun Rumah Sakit Darurat, maka Tim rencananya akan bekerja memberi pertolongan kepada para korban di Rumah Sakit Asy Syifa.
Tim MER-C masuk ke Gaza hanya membawa pakaian secukupnya, karena obat-obatan dan peralatan medis tidak diizinkan masuk bersama Tim. Tim bergerak dari perbatasan Mesir menuju perbatasan Palestina dengan menggunakan Bus "Gaza City" dengan nomor 08-2822616, kemudian dipindahkan ke mobil ambulan untuk menuju Jalur Gaza.
Bantuan obat-obatan Tahap II dan 2 unit ambulan yang dibeli oleh MER-C dari dana sumbangan yang masuk ke rekening MER-C untuk Palestina, bila tidak ada hambatan akan dikirimkan hari Kamis/22 Januari 2009. Untuk kemudahan dalam
pengiriman, semua bantuan ini akan dikirimkan ke Gaza secara kolektif melalui Red Crescent Mesir dan Red Crescent Palestine.
Tim pertama MER-C yang masuk ke Gaza adalah Tim Bedah yang akan bertugas untuk mencari informasi kebutuhan di lapangan dan melakukan pertolongan medis khususnya operasi bedah tulang kepada korban agresi Israel yang dikabarkan banyak mengalami kasus trauma tulang. Belum diketahui berapa lama tim akan bertugas di Gaza, kemungkinan 1 pekan atau lebih sesuai dengan kondisi di lapangan.
MER-C akan kirim tim ke-2
Untuk mem-back up kebutuhan Tim Bedah MER-C, maka MER-C akan memberangkatkan Tim ke 2 berjumlah 7 relawan yang terdiri dari: 1 dokter umum, 1 dokter spesialis bedah umum, 1 dokter spesialis penyakit dalam, 1 dokter residen bedah syaraf dan 3 relawan non medis sebagai logistik. Bila tidak ada halangan, Tim akan berangkat menuju Kairo Mesir pada hari Kamis/22 Januari
2009. Setiba di Kairo Tim ke-2 direncanakan akan langsung menuju basecamp MER-C di El Arish. Saat ini, pengurusan izin bagi Tim ke-2 untuk melalui perbatasan dan izin untuk memasuki kota Gaza sedang dalam pengurusan di KBRI Kairo. Untuk selanjutnya, tenaga medis akan dikirimkan secara rotasi sesuai kebutuhan di lapangan.
Rencana Program Recovery
Jika kondisi Gaza sudah damai dan dana bantuan dari masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui MER-C jumlahnya mencukupi, maka untuk ke depannya MER-C berencana melakukan program recovery sbb :
- Pembangunan fasilitas medis (Rumah Sakit)
- Pengiriman tenaga medis secara berkala sesuai kebutuhan
Untuk mendukung program tersebut, sampai saat ini MER-C terus melakukan penggalangan dana melalui:
- Rekening bank,
- Bantuan tunai
- Bantuan berupa barang berharga
- SMS MERC PEDULI di 7505
Agar bantuan dapat digunakan secara tepat dan efektif, maka dana masyarakat Indonesia yang sudah terkumpul melalui MER-C telah dan akan terus disalurkan secara berkala sesuai dengan kebutuhan berdasarkan informasi oleh Tim MER-C di lapangan.***