Menteri Agama M.Maftuh Basyuni mengatakan, tidak akan mengajukan permintaan maaf terhadap Jamaah Ahmadiyah atas pernyataannya yang menyebutkan bahwa Ahmadiyah merupakan aliran sesat. Dan akibat pernyataannya itu, Menag disomasi oleh kelompok yang mengatasnamakan aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan.
"Saya tidak akan meminta maaf kepada siapapun atas pernyataan saya tentang Ahmadiyah, karena saya tidak bersalah, " katanya usai menerima sejumlah Pimpinan lembaga Islam yang tergabung dalam Front Penanggulangan Ahmadiyah dan Aliran Sesat (FPAS) di kantor Depag Jakarta, Senin(24/04).
Menurutnya, kehadiran FPAS menambah keyakinan masyarakat, bahwa Ahmadiyah merupakan kelompok aliran sesat. Sebab dalam ajaran Islam telah menyebutkan bahwa tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad merupakan Nabi terakhir utusan Allah, dan Al-qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Lebih lanjut ia menambahkan, kerusuhan yang terjadi di NTB dan di Bogor, secara mendasar disebabkan karena keberadaan Jamaah Ahmadiyah.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana harian FPAS, Ahmad Sumargono menegaskan, pernyataan dan tuntutan yang dikeluarkan oleh Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan yang ditujukan Menteri Agama pada 18 April lalu sangat membahayakan kehidupan umat Islam di masa mendatang. Karena itu perlu disikapi secara serius.
"Aliansi yang didukung oleh berbagai elemen liberal, sekuler, kristen dan sebagainya sudah sangat kebablasan dan membahayakan, " ujarnya.
FPAS menghimbau seluruh umat Islam tidak terkecoh dengan berbagai propaganda yang menyesatkan dan memberikan dukungan terhadap aliran sesat yang dapat merusak keimanan umat Islam dengan mengatasnamakan kebebasan beragama. Selain itu FPAS juga meminta agar pejabat pemerintah yang beragam Islam, melindungi umat Islam dari berbagai bentuk penyesatan akidah.(Novel/travel)