Menteri Agama M Maftuh Basyuni mengakui, tidak merasa ada tekanan atau desakan sejumlah pihak dan organisasi manapun untuk mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang penghentian aktivitas Ahmadiyah.
"Tidak ada..tidak ada tekanan, " jawab Maftuh Basyuni saat ditanya tentang tekanan pihak-pihak tertentu yang menginginkan adanya penertiban SKB, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/4), .
Menurut Maftuh, pihaknya belum menggelar pertemuan bersama untuk menentukan ketentuan yang tertuang dalam, sehingga belum bisa diperkirakan kapan hDepartemen Agama, Depdagri dan Jaksa Agung mengeluarkan SKB itu. "Kita belum ada pertemuan. Ini sedang cari waktu, " pungkasnya.
Sejak sejumlah anggota Ahmadiyah bertemu dengan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Adnan Buyung Nasution dan Dr Sjahrir, SKB tentang pelarangan ajaran Ahmadiyah belum juga terbentuk. Padahal sebelumnya, di bawah koordinasi Menko Polhukam Widodo AS, nasib Ahmadiyah sudah hampir finalisasi.
Menggantungnya SKB tersebut, diam-diam menjadi pemicu kemarahan di masyarakat. Lima warga Kampung Bojongsari, Desa Parakansalak, Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa ditetapkan sebagai tersangka kasus pembakaran Masjid Al-Furqon, masjid yang biasa digunakan lokasi beribadah pemeluk Ahmadiyah.(novel/ant)