Menag: Jihadlah Membangun Peradaban, Bukan Dengan Tumpahkan Darah

lukmanEramuslim.co – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap para pelajar, mahasiswa dan warga negara Indonesia yang masih berada di Yaman bersedia mengikuti arahan KBRI dan Tim Evakuasi WNI untuk kembali ke tanah air. Dia menyerukan kepada para WNI agar tak ikut dalam konflik di Yaman.
“Berjihadlah di tanah air membangun peradaban, bukan di negeri orang menumpahkan darah,” katanya dalam keterangan pers yang diterima redaksi (12/4).
Menurutnya, situasi keamanan di Yaman kian tak menentu, bahkan makin mencemaskan akibat konflik bersenjata yang terus memanas. Pemerintah RI bertanggungjawab atas keselamatan jiwa setiap WNI.
“Kewajiban negara menyelamatkan jiwa warga negara. Karenanya WNI yang di Yaman diminta lebih utamakan keselamatan diri,” katanya.
“WNI tak perlu ikut-ikutan berperang dengan niat jihad membela salah satu kelompok yang bertikai. Peperangan itu lebih karena perkara politik berebut pengaruh dan kuasa,” katanya.
Dia mengatakan, masih banyak medan jihad di tanah air yang lebih substansial yang lebih dibutuhkan bagi kemaslahatan sesama.
“Berjihad bukan di negeri orang, apalagi dengan cara kekerasan menumpahkan darah. Berjihadlah di tanah air dengan membangun peradaban demi wujudkan kesejahteraan bagi sesama,” katanya.

Lukman agaknya lupa, dia bisa duduk enak sebagai pejabat dengan segala fasilitasnya itu disebabkan umat Islam Indonesia yang berjihad dengan menumpahkan darahnya dan darah penjajah kolonialis agar negeri ini bisa merdeka. Tugas utama bangsa ini adalah berjihad mengusir kaum Neoliberal, Neo-imperialisme, dan neo-kolonialisme, yang sampai sekarang masih merampok Indonesia, juga berjihad mengusir dan menghancurkan para koruptor yang selama puluhan tahun menjadi benalu bagi bangsa dan negara ini.(rz)