Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni menjamin tidak akan ada masalah dalam pemondokan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci, karena pemerintah telah menyiapkan pengganti pemondokan yang dibatalkan kontraknya oleh pemiliknya setelah dinyatakan tidak layak pakai oleh pemerintah Arab Saudi.
"Penggantinya ada, banyak, sudah siap, soal pemondokan tidak usah dikhawatirkan, saya jamin 125 persen tidak akan ada masalah, " katanya di Jakarta, Selasa(20/11) malam.
Menteri Agama mengemukakan hal itu terkait adanya beberapa pemilik pemondokan haji di Tanah Suci yang tidak bisa menyewakan pondokannya kepada pemerintah Indonesia meski sebelumnya sudah ada perjanjian untuk mengkontraknya selama musim haji tahun ini.
Di sekitar lokasi pelaksanaan ibadah haji, lanjutnya, masih banyak pemondokan haji yang bisa disewa untuk jamaah haji Indonesia.
"Masih banyak rumah-rumah yang bisa disewa, masalahnya hanya jauh atau tidak, "ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa selama ini tidak ada pembatalan kontrak sewa pemondokan secara sepihak dari para pemilik pemondokan haji di Tanah Suci.
"Tidak ada pembatalan, hanya tidak dapat disewa karena tidak dapat izin dari pemerintah. Dan kenapa itu bisa terjadi, itu urusan mereka, "tandasnya.
Sebelumnya, beberapa pemilik pemondokan haji di Syb Amir, Jarwal dan Miswala batal menyewakan pemondokan mereka kepada pemerintah Indonesia. Dan, menurut data Media Center Haji, pemondokan di Syb Amir berkapasitas 277 orang; tiga pemondokan di Jarwal berturut-turut berkapasitas 584 orang, 98 orang dan 243 orang serta pemondokan di Miswala berkapasitas 240 orang.
Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Makkah Wardhani Muchsin mengatakan, pembatalan itu dilakukan sepihak oleh pemilik sebelum Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tiba di Makkah.
Dalam hal ini, tambahnya, Pemerintah telah mengantisipasi hal itu dengan mencari pemondokan pengganti dan akan menyelesaikan upaya itu secepatnya supaya ketika semua jamaah haji datang semua fasilitas pendukung yang layak tersedia.(novel)