Menag: Bukan Zamannya Kita Bertikai Karena Berbeda Keyakinan

Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni menegakan, saat ini bukan zamannya lagi kita bertikai satu sama lain hanya karena berbeda keyakinan dan agama yang dianut. Hal itu diungkapkan Menag saat menutup Kongres II Pemuka Agama se Indonesia, di Jakarta, Selasa (23/12).

“Hendaknya semua komponen bangsa menghilangkan sifat curiga yang berlebihan dan membiasakan kerjasama sosial antar umat secara tulus dan terbuka,” ucap Menag.

Menag menyatakan, bercermin pada sejarah bangsa-bangsa yang maju, ternyata tidak ada suatu bangsa pun yang bisa jaya di atas petikaian dan permusuhan.”Saya sangat bersyukur para pemuka agama ikut mengambil peran, ikut berjuang memperkuat daya kompetitif bangsa di tengah-tengah situasi global yang kurang menguntungkan,”ucapnya.

Menurut Menag, ke depan, kita harus lebih fokus menghadapi musuh bersama yang berupa batu penghalang bagi kemajuan dan martabat bangsa, yaitu memerangi korupsi dan memberantas penyakit sosial lainnya, seperti kebodohan,kemiskinan, narkoba, tindak kriminal, sadisme dan lain-lain.

Perlu kita pikirkan, kata Menag Maftuh, bagaimana menumbuhkan dan mengembangkan kader tokoh-tokoh panutan masyarakat yang mampu menjembatani dan mengayomi berbagai kelompok masyarakat. “Kita perlu mendorong sikap keberagamaan umat yang sunggug-sungguh memahami dan mengamalkan agama sekaligus mampu berkehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” kata Menag.

Pada kesempatan tersebut Menag Maftuh berharap, Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) difungsikan secara optimal, bukan hanya sebagai pemberi rekomendasi oendirian rumah ibadat, tetapi berperan strategis memberdayakan umat dan masyarakat.

Menag meminta agar wadah kerjasama umat beragama tingkat pusat melalui pokja lintas agama dapat lebih digerakan dan berfungsi efektif merespon masalahbersama berskala nasional dan merumuskan berbagai solusi yang tepat.