Eramuslim.com – Memasuki triwulan ketiga tahun pertama masa tugasnya, Presiden Joko terbukti gagal menjalankan dan mengelola negara. Karena itu, Joko tak bisa dipertahankan lagi, kata Juru Bicara Aktivis Pro Demokrasi Iwan Sumule melalui pesan elektroniknya, Ahad (2/7). “Mempertahankan Jokowi sebagai presiden sama saja membiarkan kebodohan merajalela,” kata Iwan Sumule.
Menurut Iwan, segala harapan yang digembar-gemborkan bila Jokowi memimpin negara pada musim kampanye pilpres lalu tidak terbukti. Salah satunya terkait nasib rupiah. Dolar dijanjikan akan turun ke Rp 10.000 bila Jokowi terpilih menjadi presiden, tapi nyatanya kini malah ambruk dan bertahan di kisaran Rp 13.000-an.
Diungkapkan Iwan, Joko menambah utang negara lebih dari US$ 32 miliar, tapi utang itu tidak memberikan manfaat dan efek terhadap ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Joko juga ternyata presiden yang antidemokrasi. Baru-baru ini, tambahnya, Joko mengusulkan kembali dimasukkannya pasal penghinaan presiden dalam KUHP. Padahal, pasal ini telah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi pada 2006 lalu.
Korupsi dan suap juga merajalela di masa pemerintahan Joko. “Tak ada pilihan lain bagi kita, Jokowi harus segera dilengserkan. Kemarin Jokowi dianggap sumber harapan, sekarang sumber masalah. Kemarin Jokowi adalah kita, sekarang tidak lagi,” tuturnya.(rz/pribuminews)