Membaca Fenomena Teroris dari Manifesto sampai Surat Wasiat

Sulit menemukan motif dari surat wasiat yang ditinggalkan para teroris di Indonesia kecuali seolah ia merasa jalan yang ia tempuh itu disayangi Allah.

Fenomena membuat surat wasiat sebelum melakukan teror di Indonesia ternyata tidak hanya dilakukan oleh dua teroris tersebut tetapi juga dilakukan noleh teroris-teroris lainya.

Di antaranya teroris yang ditangkap pada 10 Desember 2016 di Bekasi dan yang ditembak pada 25 Desember 2016 di Waduk Jatiluhur Purwakarta.

Pertanyaan yang muncul dibenak penulis adalah mengapa sejumlah teroris di Indonesia banyak yang buat surat wasiat? Mengapa ada yang memiliki kemiripan pada surat wasiatnya? Ada semacam satu pola perintah untuk membuat surat wasiat?.

Kesamaan pola ini menunjukkan kemungkinan adanya semacam satu mekanisme yang bekerja.

Pada titik ini fenomena kemiripan surat wasiat teroris ini perlu diungkap sebagai salah satu celah untuk menelusuri adakah aktor-aktor kolektif terorganisisr yang memerintahkan atau semacam membuat tata cara melakukan teror dengan sebelumnya membuat surat wasiat atau bahkan mungkin saja telah disediakan contoh surat wasiat yang harus mereka siapkan.

Untuk mengungkap semua itu perlu melibatkan para ahli yang memahami bahasa, psikologi, dan pola-pola terorisme.

Untuk mengungkap terorisme dengan pola buat surat wasiat ini yang terjadi berkali-kali di Indonesia sebaiknya pihak kepolisian segera melibatkan banyak ahli agar ketemu sampai ke akar-akarnya.

Apakah benar mereka aktor sendirian atau ada mekanisme kolektif yang bekerja? Lalu siapa mereka?

Penulis, Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ). [FNN]