Membaca Fenomena Teroris dari Manifesto sampai Surat Wasiat

Jika dilihat dari segi pelakunya bisa dikategorikan dalam tiga kelompok yaitu personal terrorism, collective terrorism, dan state terrorism.

Contoh paling mudah untuk memahami religious terror adalah keadaan yang terjadi saat perang salib (1096-1271), contoh state terror atau state terrorism adalah serangan besar-besaran Amerika Serikat terhadap warga sipil Afghanistan (2001) dan Iraq (2003), contoh rebel terror dan atau collective terrorism adalah pemberontakan kelompok radikal dalam suatu negara.

Sedangkan contoh personal terrorism adalah Gavrilo Princip yang menembak mati Archduke Franz Ferdinand pewaris tahta kerajaan Asutria Hungaria pada 28 Juni 1914 di Sarajevo.

Diksi terorisme makin populer pada awal abad ke 21 ketika gedung World Trade Centre (WTC) New York yang merupakan simbol kapitalisme dan liberalisme dunia runtuh pada 11 September 2001 lalu.

Peristiwa yang bagi bangsa Amerika disebut sebagai the day of infamy yang kedua setelah pengeboman Jepang atas Pearl Harbour pada 7 Desember 1941 silam.

Kalau peristiwa Pearl Harbour mendorong Amerika untuk menyerang Jepang dan menghancurkan Jepang pada Perang Dunia II, peristiwa WTC mendorong Amerika memerangi apa yang disebutnya sebagai Terorisme.

Celakanya peristiwa tersebut sering dikait-kaitkan dengan agama, satu kesimpulan yang patut dipertanyakan. Benarkah peristiwa WTC itu karena motif Agama?