Eramuslim.com – Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) batal membuka acara World Culture Forum (WCF) 2016 di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/10/2016). Jokowi digantikan oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Dalam sambutannya, Megawati mengaku mewakili Presiden Jokowi yang berhalangan hadir. Megawati pun menitipkan salam hangat bagi delegasi yang mengikuti acara ini.
“Saya adalah wakil dari Presiden Joko Widodo yang tidak dapat hadir kali ini, dan mengucapkan salam hangat kepada seluruh hadirin dan hadirat semua,” kata Megawati membuka sambutannya, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis(13/10/2016).
Megawati juga mengucapkan terima kasih telah memilih Bali sebagai tempat berurun rembuk dengan tema “Culture for Inclusive Sustainable Planet”, atau “Kebudayaan untuk Pembangunan Berkelanjutan “.
Menurut Megawati, ini adalah pilihan tepat, karena Bali memiliki semangat kehidupan yang berpegang teguh pada kebudayaan, berakal kuat pada tradisi warisan leluhur.
“Di Bali ada nilai Tri Hita Karana (tiga keseimbangan di dunia), sebagai contoh yaitu keseimbangan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam raya, dan manusia dengan sesamanya,” ucap Megawati.
“Tri Hita Karana merupakan cara pandang dan pedoman hidup dan menjadi kehidupan masyarakat Bali,” kata dia.
Dengan Tri Hita Karana, kebudayaan hadir sebagai pendukung harmoni manusia untuk berinteraksi, bertumbuh kembang, bersinergi dengan semesta alam dan isinya, tanpa eksploitasi dan dominasi satu dengan lainnya.
Dia juga menyampaikan bahwa negara harus memperkuat budaya yang menjadi akar kebudayaan dunia.
Caranya, dengan berkontribusi aktif terhadap upaya menciptakan perdamaian dunia, melestarikan lingkungan, menjaga ekosistem sekaligus menerobos ruang beku dalam relasi global yang saat ini lebih diwarnai oleh kepentingan pemodal dan hasrat kekuasaan semata.
Kebudayaan, menurut Megawati, harus menjadi jalan bersama agar bumi makin lestari dan menjadi nafas kehidupan penghuninya. (ts/pm)
Pertanyaannya: Jika Jokowi berhalangan mengapa bukan Jusuf Kalla yang menggantikan? Mengapa Megawati yang Ketum PDIP, ini semakin memperkuat jika presiden sekarang cuma pengurus partai, tidak lebih.