Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, mengeluhkan minimnya publikasi pariwisata Indonesia oleh media massa.
Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, pers harus dan perlu memberitakan pesona pariwisata Indonesia, bukan sebaliknya. Dengan demikian kunjungan wisatawan bisa meningkat.
“Pers harus introspeksi diri. Selama ini berita yang diekspos itu negatif, berita yang pesimis, bagaimana wisatawan mau datang, ” ujar Jero Wacik di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (11/7)
Contohnya, katanya, kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke Padang beberapa waktu lalu. Saat itu, Wapres mengunjungi banyak tempat, tapi pers hanya memberitakan peristiwa kecelakaannya saja.
“Untuk masalah keamanan juga berpengaruh. Diharapkan, media dapat memberitakan keadaan keamanan di Indonesia yang dapat memancing wisatawan berkunjung ke Indonesia, ” harap dia.
Selain minimnya publikasi oleh media massa, ia juga mengakui, bahwa kurangnya arus wisatawan ke Indonesia dikarenakan pemerintah kurang melakukan promosi.
“Saya akui pemerintah selama ini kurang melakukan promosi. Untuk itu saya mengajak masyarakat melakukan kunjungan wisata di dalam negeri seperti ke Borobudur yang nantinya bisa dipromosikan ke luar negeri, ” imbuhnya. (dina)