Eramuslim.com – Penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin meluas jelang Pilgub DKI 2017. Penolakan warga Koja, Jakarta Utara, terkait rencana kedatangan Ahok untuk meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Koja, menjadi bukti bahwa warga Jakarta mulai membenci Ahok.
Analisis itu disampaikan pengamat politik Ahmad Yazid kepada intelijen (26/05). Yazid memperkirakan, penolakan terhadap Ahok akan semakin meluas, bahkan hingga di seluruh wilayah Jakarta.
“Setelah ditolak warga Koja, nantinya seluruh warga Jakarta menolak Ahok. Tanah mereka haram didatangi Ahok,” tegas Ahmad Yazid.
Menurut Yazid, penolakan warga Koja juga menjadi bukti, kredibilitas Ahok di mata rakyat sudah habis. “Fakta di lapangan Ahok sudah ditolak. Hanya media pendukung yang membesar-besarkan dan dibantu Jasmev maupun buzzer-buzzer,” ungkap Yazid.
Yazid menegaskan, seharusnya media mainstream memberitakan penolakan warga Koja terhadap kedatangan Ahok tersebut. “Ini ditutup-tutupi. Sejatinya Ahok sudah dibenci dan kalau bisa diusir dari Jakarta,” papar Yazid.
Kata Yazid, penolakan warga terhadap Ahok utamanya akibat arogansi yang selalu ditunjukkan kepada warga Jakarta. “Arogansi Ahok terjawab dengan penolakan warga Jakarta, jangan sampai diopinikan warga Jakarta diprovokasi Cagub lain untuk menolak Ahok. Saat ini ada upaya penggiringan opini seperti itu,” jelas Yazid.
Sebelumnya kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja untuk meresmikan RPTRA Koja ditolak warga Koja (26/05).
Aksi penolakan itu sebelumnya tersebut via pesan elektronik dan diperkuat dengan surat pemberitahuan persatuan warga yang menamakan diri “Presidium Jaringan Masyarakat Koja Tolak Penggusuran” kepada Kapolsek Metro Koja.
“Sebagaimana Surat kami dengan Nomor 006/SP-JMKTP/V/2016 tertanggal 24 Mei 2016 tentang pernyataan sikap kami yang MENOLAK kedatangan Sdr. AHOK selaku Gubernur yang rencananya akan hadir meresmikan RPTRA di RW. 08 Kel. Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara,” demikian bunyi surat pemberitahuan, seperti dikutip merdeka (26/05).
Akhirnya, Ahok memilih membatalkan kehadirannya dalam acara peresmian RPTRA yang sedianya dilakukan Kamis (26/05).(jk)