Seperti Erick, mantan menteri perikanan Susi Pudjiastuti turut menggemakan dukungan terhadap obat tersebut.
“Saya bukan dokter, tetapi di tengah keputusasaan dan kesulitan, saya pikir apa pun patut dicoba,” kata Susi yang memiliki 2,5 juta pengikut di Twitter, menurut lapoan AFP.
Posting dan artikel Facebook yang menggembar-gemborkan keefektifan obat melawan virus corona telah menjamur di beberapa negara.
Upaya untuk mengatasi virus di seluruh dunia telah dirusak oleh teori konspirasi, yang sering disebarkan oleh para pemimpin politik dan tokoh masyarakat lainnya.
Di Filipina, Presiden Rodrigo Duterte telah menekan regulator untuk menyetujui obat tersebut sebagai pengobatan Covid.
“Ada banyak orang yang kredibel … yang bersumpah demi kuburan ayah mereka bahwa ivermectin bermanfaat bagi tubuh mereka saat mereka menderita Covid,” kata Duterte baru-baru ini kepada kepala regulator obat negara itu.
Setelah permintaan obat melonjak di Amerika Latin, WHO mengatakan pada bulan Maret bahwa setiap penggunaan obat sebagai pengobatan virus corona harus dibatasi pada uji klinis.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS bahkan telah memperingatkan risiko penggunaan ivermectin menyusul laporan orang-orang yang dirawat di rumah sakit setelah menelan versi obat yang dimaksudkan untuk kuda. [RMOL]