Menurut Jamiluddin, jumlah yang terlalu banyak itulah yang membuat publik meragukan keahlian TKA China yang bekerja di Indonesia.
“Hal ini membuat muncul rumor TKA China di Indonesia banyak yang masuk kategori pekerja kasar. Rumor inilah yang kemudian memicu kemarahan masyarakat setiap TKA China datang ke Indonesia,” sebut dia.
“Celakanya, pemerintah sudah kerap membantah rumor tersebut. Hanya saja publik tetap tidak percaya atas keterangan resmi pemerintah,” imbuh Jamiluddin melanjutkan.
Untuk memastikan semua TKA China benar-benar memiliki keahlian khusus, sebaiknya pemerintah membentuk tim independen.
Tim ini diberi kewenangan penuh untuk melakukan investigasi ke semua perusahaan dari China yang berinvestasi di Indonesia.
Hasil kerja tim independen itulah nantinya yang dapat membuka tabir TKA China sesungguhnya. Publik kiranya akan lebih mempercayai kalau tim independen ini yang mengumumkan hasil investigasinya.
“Jadi, selama belum ada hasil dari tim independen, selama itu pula sebagian publik tidak akan percaya TKA China di Indonesia semuanya tenaga ahli. Kiranya itulah persoalan utama TKA China di Indonesia,” ucap Jamiluddin. [RMOL]