Revolusi rakyat Suriah menentang rezim Nushairiyah Bashar Al-Assad telah memasuki bulan ke 19, namun kondisi kaum muslimin yang hidup di sana semakin memprihatinkan. Rezim thaghut Suriah bahkan telah menggunakan bom cluster yang mana bom tersebut setelah meledak akan menghamburkan puluhan bom-bom yang lebih kecil, seperti yang terjadi di wilayah Maarat, hal itu disampaikan oleh Syaikh Ghayyats Abdul Baqi dalam acara diskusi bertajuk “Setangkup Janji untuk Suriah” yang diselenggarakan oleh Hilal Ahmar Society (HASI) di gedung Dewan Dakwah (DDII) Senin (15/10).
Kondisi itu diperburuk lagi dengan mulai masuknya musim dingin, yang membuat para pengungsi Suriah semakin sengsara dan menderita.
“Suriah saat ini sedang memasuki musim dingin, yang kadang turun salju,” ujar Syaikh Ghayyats, seorang aktivis dakwah asal Suriah dari lembaga Syrian Society for Humanitarian Relief and Development.
Dalam penjelasannya Syaikh Ghayyats mengatakan sekarang ini kurang lebih 3 juta penduduk Suriah telah kehilangan tempat tinggal mereka dan mencari perlindungan dengan melarikan diri ke hutan-hutan, daerah terpencil dan hidup dalam tenda-tenda pengungsian.
Namun kabar gembira juga disampaikan oleh beliau dengan menjelaskan bahwa kelompok-kelompok mujahidin saat ini telah berhasil membebaskan beberapa wilayah Suriah yang sebelumnya dikuasai oleh rezim Bashar Al-Assad.
Meskipun begitu, kaum muslimin di Suriah tetap masih membutuhkan bantuan dan uluran tangan umat Islam sedunia.(fq)