Puluhan massa Front Pembela Islam (FPI) Cianjur, Rabu (25/7) siang menyisir sejumlah tempat-tempat makan yang disinyalir masih beroperasi pada bulan puasa meskipun imbauan larangan sudah diedarkan.
Tidak ada aksi anarkistis dalam aksi tersebut. Hanya saja massa sempat membuat gentar para pemilik rumah makan yang disatroni. Berdasarkan pantauan, massa yang menggunakan sepeda motor menyisir tempat-tempat makan yang disinyalir masih beroperasi dimulai dari kawasan Jalan Dewi Sartika (Sinar).
Massa hanya melakukan menyuarakan imbauan pelarangan membuka usaha mereka saat siang hari. Tidak ada aksi anarkistis. Tidak ada aksi kekerasan lainnya. Massa melanjutkan aksinya dengan menyurusi ruas-ruas jalan, seperti Adi Sucipta, Siliwangi, Ir H Juanda (Selakopi), dan Dr Muwardi (By Pass). Tepat di Jalan By Pass, massa menghentikan konvoinya di Masjid Al Ghofur milik Ahmadiyah.
Seorang penunggu masjid sempat ketakutan saat massa mengimbau agar tidak ada aktivitas di masjid tersebut. Beruntung tidak ada aksi anarkistis lantaran aparat kepolisian yang mengawal mereka segera menetralisir situasi. Massa kembali melanjutkan aksinya ke Jalan Raya Bandung sekaligus melakukan salat berjamaah di salah satu masjid di Sadewata. Seusai salat, massa melanjutkan perjalanan ke arah kota.
Aksi berakhir di Kompleks Pemkab Cianjur. Massa sempat melakukan orasi mengimbau agar pemerintah juga ikut mengawasi sinyalemen beroperasinya rumah-rumah makan yang buka siang hari.
Sekretaris FPI Kabupaten Cianjur Ustad Acep Lukman mengatakan, aksi ini bukan sweeping atau razia, tapi hanya sebatas memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak membuka usahanya pada siang hari selama bulan Puasa.
Tidak hanya itu, Acep juga mengimbau kepada para pengusaha maupun pengelola tempat-tempat hiburan menutup sementara tempat usahanya. “Kami tegaskan sekali lagi, ini bukan sweeping atau razia. Kami hanya melakukan imbauan kepada para pengusaha rumah makan maupun tempat hiburan menutup sementara tempat usahanya selama bulan Puasa,” tegas Acep di sela-sela kegiatan, Rabu (25/7).
Acep pun sudah mengimbau kepada seluruh massa untuk tidak melakukan kekerasan, lantaran aksi ini hanya penyampaian imbauan saja. “Ini merupakan tahap awal saja,” katanya.(fq/inilah)