Menko Perekonomian Boediono menyakinkan tidak ada lagi kenaikan harga beras seiring dengan berlangsungnya masa panen raya, dan diharapkan penurunan harga beras dapat terjadi untuk mencegah terbentuknya patokan harga beras yang baru, yang mengakibatkan kenaikan harga terjadi beberapa waktu lalu.
“Panen kan masih jalan, kita harapkan harga beras akan kembali ke tingkat yang lebih baik, karena panennya agak mundur, sehingga Mei ini masih panen. Kalau angkanya, saya tidak akan beri komentar, tapi intinya jangan sampai ada kenaikan lagi, ” katanya usai rapat koordinator terbatas, di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Senin (14/5).
Menurutnya, upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk menahan laju kenaikan harga beras, di antaranya dengan mengamankan suplai beras nasional.
Mengenai rencana menambah impor beras, baru akan dilakukan setelah hasil evaluasi keluar pada Juni mendatang. Boediono mengatakan, saat ini pemerintah telah mempunyai komitmen untuk mengimpor sebanyak satu juta ton, dan tambahan 500 ribu ton sebagai cadangan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengkhawatirkan kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini akan menciptakan patokan harga baru. Di mana saat ini, harga beras berkisar pada level 5. 900 rupaih per kilogram, dengan harga terendah rata-rata 4.300 rupiah per kilogram.
“Kalau harga beras terhenti pada angka tinggi, itu seolah-olah akan menjadi harga keseimbangan baru, ” imbuhnya.(novel)