eramuslim.com – Setelah berada di tahanan selama dua pekan lebih, tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) dikabarkan mengalami stres.
Dilansir TribunWow.com, hal ini terlihat dari sikap kekasih AGH (15) tersebut, yang hanya bungkam saat dimasukkan dalam sel.
Diduga, anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo tersebut mengalami syok setelah merasakannya dinginnya lantai penjara.
Sebagaimana diketahui, Mario Dandy ditahan lantaran melakukan penganiayaan pada anak pengurus GP Ansor, D (17), hingga koma.
Ia pun lantas menjadi sorotan setelah warganet membongkar gaya hidup anak pejabat yang kerap memamerkan kekayaannya tersebut.
Dalam berbagai konten yang dibagikan di media sosial, Mario Dandy kerap terlihat mengendarai sejumlah kendaraan mewah. Antara lain motor Harley Davidson dan mobil Jeep Rubicon yang kini telah disita sebagai barang bukti.
Sempat mengangkat kepalanya ketika ditetapkan tersangka dan dirilis polisi di depan publik, Mario Dandy kini dikabarkan mengalami tekanan.
Ia diduga merasa syok setelah menyadari perbedaan drastis kehidupan di penjara dan kehidupan lawasnya yang bergelimang harta.
“Mario diam aja, stres dia dimasukin ruang tahanan sementara,” terang Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro kepada TribunJakarta.com, Rabu (8/3/2023).
Dijelaskan bahwa penjeblosan Mario ke dalam sel disaksikan langsung oleh pihak keluarga korban yang meminta hal tersebut.
“Itu juga langsung pihak korban, ‘Pak langsung masukin sel’. Kita ikuti, karena kan ada status tersangka kan. Kita masukin sel bawah dilihat langsung oleh keluarga korban,” imbuhnya.
Padahal sebelumnya, Mario Dandy masih bisa bersikap angkuh dan berdiri tegap ketika telah ditetapkan sebagai tersangka.
Gestur tubuh dan sikap Mario Dandy ketika dihadirkan dalam konferensi pers juga dinilai oleh pakar sebagai bukti bahwa Dandy memang tak takut dilaporkan ke polisi.
Dikutip TribunWow dari TribunJakarta, Mario Dandy diketahui juga memberikan jawaban-jawaban singkat saat diperiksa oleh pihak kepolisian.
Informasi ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi yang sempat menanyai Dandy.
“Pas kemarin aku tanya ‘kamu nyesel?’ ‘Ya nyesel lah bu’,” kata Nurma saat dihubungi wartawan, Sabtu (25/2/2023).
Meski memberikan jawaban singkat, Nurma melihat Dandy sudah menunjukkan penyesalan.
“Iya nyesal. ‘Kenapa bisa begitu sih?’, saya gituin. Dia bilang ‘ya gitu lah’, gitu doang. Raut mukanya juga keliatan kalau nyesal,” ungkap Nurma.
Di sisi lain, Pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari membandingkan sikap tubuh Dandy dengan tersangka Shane Lukas yang terus menunduk ketika dihadirkan dalam konferensi pers oleh pihak kepolisian.
“Ekspresi yang bersifat genuine adalah ekspresi yang ditampilkan otot-otot wajah kita. Kita memiliki 43 muscles di wajah yang itu bertanggung jawab atas apa yang dirasakan seseorang,” kata Monica dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (25/2/2023).
“Yang kita lihat di sini adalah mulai dari gestur yang bersangkutan, itu menunjukkan high power pulse. Kemudian juga dari ekspresinya tidak menunjukkan ketakutan atau kesedihan karena telah menyebabkan suatu kerugian bagi banyak orang,” lanjutnya.
Monica melihat tak ada rasa empati dari diri Dandy ketika yang bersangkutan dihadirkan di muka publik.
“Ini menunjukkan yang bersangkutan ini masih berani menghadapi publik, dan bila rekamannya (yang beredar) benar bahwa yang bersangkutan mengatakan tidak takut dilaporkan ke polisi, konsisten dengan apa yang ditunjukkan saat ini,” kata Monica. (Sumber: Wow)