Menurut Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, tidak ada kaitannya sangkaan makar terhadap sejumlah tokoh belakang ini oleh Kepolisian untuk menjerat seseorang. Dalam momen Hari Kebangkitan Nasional, dia menyampaikan sejumlah kritiknya terhadap kebebasan berpendapat dan berserikat.
“Saya hanya mengingatkan perlunya kedewasaan dan kekuasaan yang berwajah ramah,” katanya.
Saya hanya mengingatkan perlunya kedewasaan dan kekuasaan yang berwajah ramah. Buat apa mengancam dan menggunakan kekuasan untuk mengancam dan menekan? Sadarlah bahwa rakyat adalah tenaga yang permanen dalam sejarah kita. Jangan ditekan sebab ia dapat melawan balik dgn keras.
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) May 20, 2019
Selain itu, Fahri menyampaikan bahwa tidak perlu ada ancaman dan penggunaan kekuasaan untuk menekan masyarakat. Penegak hukum harus sadar, rakyat dapat melawan balik dengan keras bila terus ditekan.
“Buat apa mengancam dan menggunakan kekuasaan untuk mengancam dan menekan. Sadarlah bahwa rakyat adalah tenaga yang permanen dalam sejarah negeri ini,” kata Fahri.
Karena itu, menurut Fahri, jangan ada pembungkaman terhadap rakyat. Apabila disumbat, diancam dan dikriminalisasi, rakyat akan melawan dan bisa terjadi bencana bagi kita semua.
“Itu seperti membangun tanggul dan dam bagi air yang selalu mengalir mencari titik terendah untuk diisi dan dikoreksi. Lihat saja, dam dan tanggul akan jebol dan air bah bisa saja datang menjadi bencana bagi kita semua.”