Mantan Jubir Gus Dur: Pemimpin Bedebah Libas Rakyat Pribumi, Tapi Manjakan Para Taipan

245043_11194712082014_Adhie_M_MassardiEramuslim.com – Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi, melontarkan kritik tajam terkait praktik “pelacuran” di lingkungan pemerintahan. Adhie membandingkan pelacur di internet dengan pelacur yang beroperasi dengan kedok anggota kabinet.
“Para pelacur yang beroperasi menggunakan internet lebih terhormat dibanding pelacur yang beroperasi dengan kedok anggota kabinet. Pelacur internet menjual yg ada dalam dirinya. Pelacur di kabinet menjual apa yg seharusnya menjadi hak rakyat,” tulis Adhie di akun Twitter @AdhieMassardi.
Adhie mengaitkan praktek pelacuran di kabinet dengan penutupan lokalisasi pelacuran Kalijodo. “Celakalah bangsa yang nilai pimpinan berprestasi karena sukses libas rakyatnya seperti di Kalijodoh. Tapi biarkan lahan luas dikuasai para taipan!” kicau @AdhieMassardi.
‏@AdhieMassardi juga menulis: “Pemimpin disebut bedebah bila menindas rakyat dasarnya aturan, tapi dalam manjakan para taipan landasannya investasi dan bisnis masa depan.”
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan bahwa ruang terbuka hijau di Kalijodo akan dibangun menggunakan dana dari pihak swasta. Ada kewajiban perusahaan swasta yang ingin menaikkan koefisien luas bangunan membangun infrastruktur di Ibu Kota.
“Ini model ‘ngemplang-ngemplang’ dari pengembang. Nanti yang Kalijodo saya tinggal minta saja ke salah satu (pengembang),” kata Ahok di Balai Kota (19/02).
Menurut Ahok, pengembang–yang tentu saja Aseng–akan membeli tanah ke pemerintah, tetapi membayarnya bukan dengan uang, tetapi dalam bentuk pengerjaan infrastruktur. (ts/pm)