Mantan Hakim Agung Bismar Siregar mengatakan akan lebih baik memberi maaf pada mantan Presiden Soeharto ketimbang mempersulit beliau dengan menggelar proses hukum yang menyita waktu, sementara kondisi fisiknya juga sudah tidak memungkinkan.
"Kalau Allah saja bisa mengampuni orang yang telah membunuh 100 orang, asalkan bertobat, namun kenapa masyarakat tetap menuntut Soeharto diadili, itu berarti dajjal," katanya ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (7/5).
Menurutnya, selama ini persepsi masyarakat sudah salah dalam mengartikan kata maaf dalam ajaran Islam, padahal Islam mengajarkan maafkanlah orang yang menganiaya sebesar apapun dosanya, niscaya Allah juga memaafkan kesalahan itu.
Ia mengaku meskipun pada peringatan Ulang Tahun Soeharto ke-85 hari ini, Kamis (8/5) tidak sempat berkunjung ke kediaman mantan Presiden kedua RI itu dan memberikan ucapan secara langsung, dirinya sudah mengirimkan kartu ucapan selamat.
Mengenai rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar pada peringatan Ulang Tahun Soeharto, Bismar mengatakan aksi demonstrasi pencekalan terhadap Pak Harto mencerminkan akhlak setan, karena dalam kegiatan itu pasti peserta tidak akan segan-segan mengucapkan kata-kata makian.
Sementara itu berdasarkan pantuan, sampai dengan siang hari kondisi didepan kediaman mantan Presiden Soeharto Jl. Cendana No.8, Menteng, Jakarta Pusat tetap lengang, tidak ada massa yang menggelar aksinya di sana, namun puluhan Kepolisian tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan itu. Sementara itu karangan bunga ucapan Selamat Ulang Tahun terus berdatangan dari kolega dan simpatisan Pak Harto. Dan rencananya, tasyakuran akan dilakukan nanti malam dirumah Soeharto.(novel)