eramuslim.com = Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi pidato Prabowo yang menyebut ‘Malin Kundang’ dalam kampanyenya.
Malin Kundang merupakan sosok yang identik dengan durhaka yang merupakan salah satu cerita rakyat dari Padang, Sumatera Barat.
Menurut Hasto, Prabowo kerap blunder ketika tampil di depan publik dengan pernyataannya yang kontroversial.
“Satu bulan terakhir Pak Prabowo sering menyampaikan pernyataan pernyataan kontroversial yang menciptakan blunder,” katanya.
Hasto menegaskan bahwa pidato Prabowo yang menyebut sosok Malin Kundang mengarah kembali ke dirinya.
“Tetapi terkait Malin Kundang, pengkhianat, itu sebenarnya kepercik muka sendiri, karena politik ini harus diwarnai dengan dedikasi bagi bangsa dan negara,” sambung Hasto.
Bahkan Hasto menyebutkan bahwa banyak Warganet yang menghubungkan pernyataan Prabowo dengan Presiden Jokowi. Hal itu berkaitan dengan Pilpres satu putaran.
“Banyak komen yang saya baca di dalam pernyataan pak Prabowo tersebut apakah ini tidak terkait dengan pak Jokowi, itu komen-komen dari kalangan netizen sehingga mereka kemudian bertanya pada Pak Prabowo apakah ini karena apa yang ditargetkan satu putaran menjadi tidak tercapai,” ucap Hasto.
Hal itu kemudian memunculkan persepsi jika ada perbedaan antara Prabowo dan Jokowi karena target satu putaran sulit tercapai.
“Sehingga muncul pernyataan yang dipersepsikan adanya perbedaan antara pak Prabowo dan pak Jokowi,” sambung Hasto.
“Tetapi pak Prabowo kami harapkan memberikan penjelasan,” tambahnya.
Meski begitu, Hasto sepakat dengan apa yang disampaikan Prabowo terkait loyalitas. Dia kemudian memberikan contoh pada tingkat pengkaderan di PDIP.
“Di sisi kontennya, PDIP perjuangan setuju bahwa loyalitas dedikasi termasuk kepada pihak-pihak yang membesarkan khususnya rakyat Indonesia kalau di PDIP ada ranting, anak ranting, PAC, itu harus menjadi dedikasi,” pungkasnya. (sumber: Fajar)
Mungkin aslinya mmg nyindir mukidi. Mulai dari kepemilikan lahan 340 rb ha. Penghianat, toh semua pernah dilakukan mukidi thd wowo.