Malaysia Stop Pakai Vaksin Sinovac

Kementerian Kesehatan juga mengatakan Departemen Kesehatan Negara Bagian Kelantan telah berhenti memasok suntikan vaksin Covid-19 Sinovac di sana karena ada banyak pasokan suntikan Pfizer, Malay Mail melaporkan.

Surat edaran yang dikeluarkan oleh direktur kesehatan negara bagian Kelantan Datuk Dr Zaini Hussin, menyatakan pasokan vaksin Sinovac ke Kelantan akan berhenti pada akhir bulan.

Surat edaran itu menyebutkan bahwa mereka yang menunggu dosis kedua vaksin Sinovac masih akan diberikan suntikan kedua dan negara akan berhenti memberikan dosis pertama vaksin Cina mulai 18 Juli.

Dilaporkan kantor berita Bernama, Dr Zaini pada Kamis mengatakan jika Putrajaya memasok negara dengan vaksin Sinovac atau jenis vaksin Covid-19 lainnya di masa depan, mereka akan tetap digunakan.

Vaksin lain yang disetujui di Malaysia termasuk vaksin AstraZeneca, CanSino Biologic China, dan vaksin Janssen dari Johnson & Johnson.

Malaysia pada Jumat juga akan mengumumkan keputusan apakah akan menambah vaksin Sinopharm China, kata para pejabat.

Dengan 880.782 kasus dan 6.613 kematian sejauh ini, Malaysia memiliki salah satu tingkat infeksi per kapita tertinggi di Asia Tenggara, tetapi juga salah satu tingkat inokulasi tertinggi, dengan sekitar 26% dari 32 juta penduduknya menerima setidaknya satu dosis Covid-19 vaksin.

Pengumuman untuk berhenti menggunakan vaksin virus tidak aktif Sinovac datang di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kemanjurannya terhadap varian Delta.

Thailand minggu ini mengatakan akan menggunakan vaksin AstraZeneca sebagai dosis kedua bagi mereka yang sudah menerima suntikan Sinovac, sementara Indonesia sedang mempertimbangkan suntikan penguat (booster) bagi mereka yang menerima rejiman dua dosis vaksin Sinovac. [tempo]