Malam Puisi Mengutuk Zionisme

rakaat panjang yang kubangun,
menitipkan sepotong hati agar slalu suci.
ribuan bayonet memburu dada syahadatku
yang tegak mengusung dua kalimat suci.
bom waktu memburu kepala dzikirku yang
tengadah dalam do’a suci.
puluhan senjata angkara menyerbu seluruh
tubuhku yang setia memikul panjipanji suci,
dimana Tuhan menurunkan malaikatnya
pada jantung keimananku.
dalam dadaku, Palestina menjadi cahaya.
Wida Sireum Hideung

Adhyaksa Dault, Yudi Krisnandi, Cici Tegal, Mediana Hutomo, Oki Asokawati, Elvi Sukaesih dan sederet nama tenar lainnya akan tampil dalam acara Malam Puisi Mengutuk Zionisme yang bertajuk “Our Heart For Palestine”, Kamis, 8 Januari 2009 di panggung terbuka, halaman depan Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta, Jl. Medan Merdeka Barat 4-5, Jakarta, mulai pukul 19.00 WIB.

Program yang diselenggarakan oleh Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa (DD) ini merupakan bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk memertahankan kedaulatannya yang terus menerus dirongrong Israel. Bantuan, doa dan dukungan bisa dilakukan dalam bentuk apapun, dan puisi bisa menjadi ajang ekpresi dan curahan perasaan kaum muslimin di Indonesia atas kekejaman Yahudi Israel.

Selain nama-nama di atas, masih dimungkinkan hadir tokoh-tokoh lain untuk menyumbangkan puisinya seperti DR. Din Syamsudin, Parni Hadi, Ismail Yusanto, termasuk para selebritis. Pada malam tersebut, sekaligus akan dilakukan penggalangan dana sebagai bukti nyata dukungan yang nantinya semua dana itu disatukan dengan yang sudah terkumpul sebelumnya.

Dompet Dhuafa, direncanakan mengirim tim relawan ke Jalur Gaza pekan ini dengan membawa bantuan sebesar Rp. 1 Milyar. Pengumpulan dana masih terus berlangsung tidak terbatas waktu, karena dana yang dibutuhkan sangat besar. Bantuan dari segenap kaum muslimin di seluruh dunia, termasuk Indonesia memang tidak boleh berhenti. Sebab hingga detik ini, Israel masih terus melancarkan serangannya dan tidak berhenti sampai hari ini. Anak-anak dipaksa menjadi yatim piatu seketika, sebagian lainnya terkapar dengan dada berlubang dan kepala hancur. Wanita-wanita meratapi jasad suami mereka, dan para ibu kehilangan putra-putrinya yang terhantam bom dan roket Israel.

Sampai hari ini, langit Gaza masih berhias roket-roket Israel yang terus diluncurkan, asap hitam menutupi sebagian besar langit. Sedangkan tanah Jalur Gaza bau amis dan dipenuhi potongan tubuh manusia. Kekejaman ini akan terus berlanjut sampai batas waktu yang tak tentu.

Lebih dari 700 warga Palestina meninggal dan 3000 lainnya terluka sejak Israel melancarkan serangannya pada 27 Desember 2008. Penjajah itu memblokade semua akses masuk bagi misi kemanusiaan dan tak memberi izin siapapun membantu Palestina.

Palestina benar-benar memerlukan bantuan, dukungan dan doa dari kita, ungkapkan
ekspresi kecintaan Anda dengan menghadiri acara Malam Puisi Mengutuk Palestina.